Di era digital ini, data pribadi kita adalah komoditas berharga. Setiap hari, kita meninggalkan jejak digital di berbagai platform online: media sosial, mesin pencari, aplikasi belanja, dan lainnya. Meskipun platform-platform ini seringkali menyediakan berbagai opsi untuk mengontrol siapa yang melihat data kita dan bagaimana data tersebut digunakan, faktanya adalah: mayoritas pengguna, diperkirakan sekitar 95% pengguna tidak pernah mengubah pengaturan privasi digital bawaan.
Mengapa ini terjadi? Dan apa saja pengaturan privasi digital yang tidak pernah diubah ini yang berpotensi membahayakan data pribadi kita? Artikel ini akan membahas mengapa banyak pengguna mengabaikan pengaturan privasi mereka dan menyoroti beberapa pengaturan krusial yang seharusnya segera Anda periksa dan sesuaikan.
Mengapa Mayoritas Pengguna Mengabaikan Pengaturan Privasi?
Ada beberapa alasan utama mengapa 95% pengguna tidak pernah mengubah pengaturan privasi digital mereka:
- Kurangnya Kesadaran: Banyak pengguna tidak sepenuhnya menyadari seberapa banyak data pribadi mereka yang dikumpulkan oleh platform online atau risiko apa yang terkait dengan pengaturan privasi default.
- Kerumitan Antarmuka: Pengaturan privasi seringkali tersembunyi di menu yang kompleks dan sulit dinavigasi. Antarmuka pengguna (UI) yang tidak intuitif membuat pengguna enggan untuk mencarinya.
- Kurangnya Waktu atau Kemauan: Mengatur privasi membutuhkan waktu dan usaha. Banyak pengguna lebih memilih kenyamanan dan cepat menggunakan platform daripada meluangkan waktu untuk menyesuaikan pengaturan.
- Anggapan Bahwa Default Sudah Aman: Beberapa pengguna mungkin berasumsi bahwa pengaturan privasi default yang disediakan oleh platform sudah cukup aman, padahal seringkali pengaturan default lebih mengutamakan kemudahan berbagi atau pengumpulan data untuk kepentingan platform.
- Perasaan Tidak Berdaya: Bagi sebagian orang, jumlah data yang dikumpulkan terasa begitu besar sehingga mereka merasa tidak berdaya untuk mengendalikannya, sehingga mereka tidak repot-repot mencoba.
- Perubahan Terus Menerus: Platform online sering mengubah pengaturan privasi mereka, menambahkan opsi baru, atau mengubah lokasi pengaturan. Hal ini membuat sulit bagi pengguna untuk tetap up-to-date.
Baca Juga : Peringati Hari Privasi Data Sedunia, GoTo Ajak Mitra UMKM Jaga Data Pribadi Pelanggannya
Pengaturan Privasi Digital Krusial yang Sering Diabaikan:
Berikut adalah beberapa pengaturan privasi digital yang tidak pernah diubah oleh sebagian besar pengguna, dan mengapa Anda harus segera memeriksanya:
- Pengaturan Lokasi (Location Settings): Banyak aplikasi dan platform secara default memiliki izin untuk mengakses lokasi Anda, bahkan saat aplikasi tidak digunakan. Informasi lokasi dapat digunakan untuk menargetkan iklan atau bahkan dilacak oleh pihak ketiga.
- Apa yang Harus Dilakukan: Periksa izin lokasi untuk setiap aplikasi di pengaturan smartphone Anda. Batasi akses lokasi hanya saat aplikasi digunakan, atau matikan sepenuhnya untuk aplikasi yang tidak memerlukannya.
- Izin Akses ke Kontak, Foto, Mikrofon, dan Kamera: Aplikasi seringkali meminta izin untuk mengakses kontak Anda, galeri foto, mikrofon, atau kamera. Izin ini mungkin diperlukan untuk fungsionalitas aplikasi, tetapi kadang-kadang diminta secara berlebihan.
- Apa yang Harus Dilakukan: Tinjau izin yang diberikan kepada setiap aplikasi di pengaturan smartphone Anda. Cabut izin dari aplikasi yang tidak memerlukan akses ke data atau hardware sensitif ini.
- Pengaturan Pelacakan Iklan (Ad Tracking Settings): Platform seperti Google dan Facebook melacak aktivitas online Anda untuk menampilkan iklan yang dipersonalisasi. Meskipun ini bisa membuat iklan lebih relevan, banyak pengguna tidak nyaman dengan tingkat pelacakan ini.
- Apa yang Harus Dilakukan: Cari pengaturan privasi iklan di akun Google dan Facebook Anda. Matikan pelacakan iklan atau batasi informasi yang digunakan untuk personalisasi iklan. Di pengaturan perangkat Anda, Anda juga bisa membatasi pelacakan iklan di tingkat sistem operasi.
- Siapa yang Dapat Melihat Informasi Profil Anda (Media Sosial):Pengaturan default di media sosial seringkali membagikan informasi profil Anda (tanggal lahir, status hubungan, riwayat pekerjaan) dengan audiens yang lebih luas dari yang Anda inginkan (misalnya, “Publik” bukan “Teman”).
- Apa yang Harus Dilakukan: Kunjungi pengaturan privasi di setiap platform media sosial yang Anda gunakan (Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn) dan sesuaikan siapa saja yang dapat melihat informasi profil Anda, postingan Anda, dan aktivitas Anda.
- Pengaturan Berbagi Data dengan Pihak Ketiga: Banyak platform memiliki opsi untuk membagikan data Anda dengan pengiklan, mitra bisnis, atau aplikasi pihak ketiga yang terhubung. Pengaturan ini seringkali diaktifkan secara default.
- Apa yang Harus Dilakukan: Cari pengaturan terkait berbagi data dengan pihak ketiga di pengaturan privasi akun online Anda. Nonaktifkan opsi ini jika Anda tidak ingin data Anda dibagikan.
- Riwayat Lokasi dan Aktivitas Web/Aplikasi (Google): Google secara default menyimpan riwayat lokasi Anda dan aktivitas pencarian, browsing, serta penggunaan aplikasi untuk mempersonalisasi layanan mereka.
- Apa yang Harus Dilakukan: Kunjungi halaman “My Activity” dan “Location History” di akun Google Anda. Anda dapat melihat data yang dikumpulkan, menjeda pengumpulan, atau menghapus data lama.
- Pengaturan Email dan Notifikasi: Meskipun bukan privasi data inti, pengaturan ini memengaruhi seberapa banyak informasi yang Anda terima dan potensi spam atau phishing.
- Apa yang Harus Dilakukan: Tinjau pengaturan email dan notifikasi di platform online dan aplikasi. Berhenti berlangganan dari email yang tidak diinginkan dan sesuaikan notifikasi agar tidak berlebihan.
- Siapa yang Dapat Menemukan Anda (Searchability): Beberapa platform memungkinkan orang lain menemukan profil Anda menggunakan nomor telepon atau alamat email Anda.
- Apa yang Harus Dilakukan: Periksa pengaturan “siapa yang dapat menemukan saya” atau “searchability” di platform media sosial dan aplikasi pesan untuk mengontrol bagaimana orang lain dapat menemukan Anda.
Mengapa Mengubah Pengaturan Privasi Itu Penting?
Mengubah pengaturan privasi digital yang tidak pernah diubah ini bukan hanya tentang kerahasiaan. Ini tentang:
- Melindungi Data Pribadi: Mengurangi jumlah data yang dikumpulkan dan dibagikan dapat melindungi Anda dari pelanggaran data atau penyalahgunaan informasi pribadi.
- Mencegah Penargetan Iklan Berlebihan: Mengurangi pelacakan dapat menghasilkan pengalaman online yang kurang invasif.
- Mengurangi Risiko Phishing dan Penipuan: Dengan membatasi informasi yang tersedia untuk publik, Anda mempersulit penipu untuk menargetkan Anda.
- Meningkatkan Kontrol Atas Jejak Digital Anda: Memberikan Anda kendali yang lebih besar atas identitas dan aktivitas online Anda.
Langkah Sederhana yang Dapat Anda Lakukan:
Meskipun terdengar rumit, mengambil langkah-langkah kecil dapat membuat perbedaan besar. Luangkan waktu beberapa menit setiap bulan untuk:
- Kunjungi Pengaturan Privasi: Buka pengaturan di platform atau aplikasi yang paling sering Anda gunakan (media sosial, Google, smartphone OS).
- Tinjau Izin: Periksa izin yang telah Anda berikan kepada aplikasi.
- Sesuaikan Berdasarkan Kenyamanan Anda: Putuskan tingkat privasi yang Anda inginkan untuk setiap platform. Jika ragu, pilih opsi yang paling membatasi berbagi data.
- Tetap Up-to-Date: Sesekali periksa kembali pengaturan privasi karena platform dapat mengubahnya.
Kesimpulan:
Fakta bahwa 95% pengguna tidak pernah mengubah pengaturan privasi digital mereka adalah peringatan penting tentang kurangnya kesadaran dan potensi risiko yang dihadapi banyak orang di dunia digital. Meskipun platform online menawarkan kenyamanan dan konektivitas, mengabaikan pengaturan privasi dapat membahayakan data pribadi Anda. Dengan meluangkan sedikit waktu untuk memahami dan menyesuaikan pengaturan privasi digital yang tidak pernah diubah ini, Anda dapat secara signifikan meningkatkan keamanan dan kontrol atas jejak digital Anda. Jangan menjadi bagian dari 95% tersebut. Ambil kendali atas privasi digital Anda mulai hari ini.
Baca Juga : Fitur Tersembunyi Smartphone yang Bahkan Jarang Digunakan Pakar Teknologi