Pada umumnya, merawat mobil bisa dikatakan gampang-gampang susah. Kenapa demikian? Bagi Anda yang sudah memahami dan mau belajar mengenai mesin dan perawatan mobil, maka Anda berkata mudah dalam merawat mobil tua hingga mobil keluaran terbaru. Tetapi sebaliknya dengan seseorang yang sama sekali belum memahami mengenai mesin dan perawatan mobil. Maka tergolong susah dalam menjaga performa mesin maupun menjaga radiator mobil agar tetap dalam keadaan “good condition”.
Nah, fungsinya menjaga radiator adalah agar dapat menjaga temperatur suhu mesin mobil supaya tetap optimal sesuai dengan standart kenormalannya. Oleh karena itu, disarankan untuk mengisi radiator menggunakan air coolant. Dimana cairan tersebut berisi zat konsentrat propylene. Namun, ada beberapa pemakai mobil yang masih mengisinya dengan air mineral. Lantas, sebenarnya diperbolehkan atau tidak mengisi radiator dengan air mineral? Atau memang diwajibkan untuk mengeisinya dengan air coolant?
Sebaiknya tetap memakai cairan coolant saja saat mengisinya ke tabung reservoir. Sebab, cairan terebut memiliki tingkat didih lebih tinggi dari pada air mineral. Dan Anda juga dianjurkan untuk membelinya yang literan atau dibotol untuk ditampung di mobil jika sewaktu-waktu diperlukan atau persediaan cairan coolant dalam radiator berkurang, maka Anda dapat mengisinya tanpa harus repot untuk membeli ke toko.
Jika kondisnya mendesak, atau persediaan jenis radiator coolant habis, maka Anda juga bisa mengisinya dengan air mineral. Namun, volumenya atau prosentasi air mineral harus lebih sedikit ketimbang air coolant. Setelah Anda memperoleh cairan coolant, maka segeralah Anda mengganti isi radiator full dengan cairan coolant terebut.
Penggunaan air mineral untuk radiator juga memiliki beberapa dampak yang bisa terjadi pada mobil kesayangan Anda. Karena, pada dasarnya radiator hanya akan bekerja secara maksimal bila diisi dengan cairan coolant. Apa saja dampak buruknya? Berikut ulasan lengkapnya mengenai dampak penggunaan air mineral pada radiator mobil.
- Air Mineral Mempunyai Sifat Menguap
Air mineral mempunyai sifat mudah menguap atau mudah panas saat suhu tinggi atau setelah mesin dinyalakan beberapa saat. Selain merusak mesin, mengisi radiator menggunakan air mineral akan berdampak pada kerusakan AC mobil, kelemahan air mineral jika diisikan ke radiator mobil akan mempunyai sifat korosif. Artinya dapat membuat pengikisan dan karat pada bagian dalam radiator dan pipa radiator. Bila telah terjadi karat maka mobil juga lebih rentan mengalami overheat.
- Endapan karat
Mengisi air radiator dengan air mineral dapat dipastikan akan adanya endapan karat yang masuk ke dalam sistem pendingin radiator, termasuk selang dan thermostat. Semakin tebal keraknya, maka akan menyebabkan dampak negative lainnya. Mulai dari penghambatan aliran air hingga penghabatan terjadinya pertukaran kalori antara mesin dan cairan pendingin yang membuat suhu akan cepat panas sebagai dampak dari ketidak efektifan sistem pendingin.
- Efek Korosi
Efek karat dan korosi yang ada dalam radiator akan menyebabkan tarikan mobil tersendat, sebagai dampak dari pemakaian air mineral untuk cairan radiator. Memang dampaknya tidak terasa langung, baru akan terasa dalam jangka waktu yang cukup panjang. Jika hal tersebut sudah menjangkit radiator mobil Anda, maka biaya yang akan Anda keluarkan cukup besar, pastinya tidak sebanding dengan biaya yang Anda keluarkan saat mengganti coolant secara rutin.
- Mengganggu Sistem pendingin
Mengisi air radiator sepertinya memang persoalan yang paling sederhana. Akan tetapi, bila Anda salah memilih jenis air atau cairan pengisi radiator, maka dapat mengganggu sistem pendingin mobil, yang bisa berdampak fatal pada mesin mobil Anda. Jika Anda bertanya ke bengkel, jenis cairan yang bagus untuk radiator selain cairan coolant, pasti banyak jawabannya”air mineral”,”air coolant”, atau “air buangan AC”.
Sebab Kerusakan
Air radiator yang bagus ialah air suling, atau lebih dikenal sebagai aqua penyulingan yang dapat dibeli di toko toko kimia. Ada juga orang yang rajin mengoleksi air dari tetesan pembuangan AC yang disaring tersebut untuk dijual kembali. Dalam hal ini, sama saja kualitasnya, sebab air yang berasal dari tertetes dari AC ini merupakan air hasil kondensasi untuk mencegah penyebab mesin mobil matic sering mengeluarkan asap.
Namun, diarankan kepada pemilik mobil untuk tidak mencoba mengisi radiator menggunakan air mineral. ketika mesin bekerja pada temperatur tinggi 80-90 derajat celcius dan tekanan cukup tinggi, maka kandungan yang ada dalam air mineral akan dapat mengakibatkan terjadinya endapan pada dinding sistem pendingin. Di samping itu zat-zat yang terkandung didalamnya akan mengganggu sistem (pompa air, termostat, dankemungkinan besar bisa menyumbat radiator).
Maka jika Anda masih kebingungan menentukan jenis cairan apa yang baik untuk mengisi radiator. Anda dapat mengisinya dengan air aqua penyulingan yang ditambahkan dengan cairan coolant untuk menjaga supaya air tidak mudah mendidih serta melapisi keseluruhan dinding supaya tidak mudah timbul karat.
Nah, demikian ulasan singkat mengenai dampak penggunaan air mineral pada radiator mobil yang dapat kami ulas kali ini. Diharapkan bagi Anda yang tadinya bingung untuk mengisis air radiator mobil kesayangan, saat ini setelah membaca ulasan di atas sudah mengerti bahayanya jika mengisi radiator menggunakan air mineral. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.